Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang
memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya
dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) ini yaitu
suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai
dengan ditarik dari pasar.
Menurut
Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap,
yaitu :
- Tahap perkenalan (introduction)
Pada tahap ini, barang mulai
dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi.
Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru). Karena masih berada
pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya
periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada
merek penjual. Di samping itu, distribusi produk tersebut masih terbatas dan
laba yang diperoleh masih rendah.
Contohnya, stik keladi yang
menjadi produk star, pada awal penjualannya stik keladi hanya terbatas pada dua
varian rasa yaitu original dan pedas serta ukuran per buah nya yang cenderung
besar. Pada awal distribusinya, produk ini tentu perlu dipromosikan dengan
biaya yang tidak rendah. Semua produk pada awal mula kehadirannya di pasar
tentu mengalami masa dimana produk tersebut belum dikenal oleh masyarakat
sehingga produk ini tidak banyak dibeli atau dikonsumsi oleh masyarakat. Hal
ini menyebabkan penjual harus menanggung kerugian diawal penjualan suatu produk
karena biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada pendapatannya.
- Tahap pertumbuhan (growth)
Dalam tahap pertumbuhan ini,
penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat
meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi
yang dilakukan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai
memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat
dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan
menurunkan harga jualnya.
Pada tahap pertumbuhan, stik
keladi yang sudah mulai dikenal oleh masyarakat mulai mengalami peningkatan
dalam tingkat penjualan. Masyarakat yang mengkonsumsi stik keladi mulai
menggemari stik keladi untuk dikonsumsi sebagai makanan cemilan sehingga
permintaan akan stik keladi mulai meningkat dan meningkatkan pendapatan. Dalam
tahap ini, pesaing mulai menjual produk yang bisa dibilang sama dengan apa yang
dijual diawal saat produk baru mulai dijual karena pesaing melihat prospek akan
keuntungan yang sangat besar dari melakukan penjualan terhadap produk ini.
- Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini
kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya
tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun.
Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya
dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya
mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.
Pada tahap kedewasaan, stik
keladi yang tadinya berukuran besar dan hanya terbatas pada dua varian rasa
mulai berkembang menjadi berukuran lebih kecil dan memiliki varian rasa lain
seperti rasa keju, balado dan barbeque.
Hal ini menandakan masyarakat mulai mengenal produk ini sehingga penjual
menambah produksi dengan varian rasa lain
dan mengubah ukurannya menjadi lebih kecil sehingga konsumen menjadi
lebih menggemari produk ini dan tingkat penjualan semakin meningkat.
- Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang
yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan
harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus
sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun
jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting
karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera
ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat
beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas.
Dalam tahap kemunduran, stik
keladi dengan ukuran yang besar mulai kurang diminati oleh konsumen karena
adanya makanan ringan baru yang menarik perhatian konsumen. Oleh karena itu,
penjual harus dapat menciptakan produk makanan ringan yang baru untuk tetap
mempertahankan konsumen agar konsumen tetap melakukan pembelian atas produk
kita sehingga penjualan kita tetap meningkat dan keuntungan tetap dapat
diperoleh.
0 komentar :
Posting Komentar